Tuesday, January 25, 2011

John Adams


John Adams, Jr. (lahir di QuincyMassachusettsBritania Amerika30 Oktober 1735 – meninggal di QuincyMassachusettsAmerika Serikat4 Juli 1826 pada umur 90 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat (1797–1801) kedua[1]. Ia juga menjabat Wakil Presiden Amerika Serikat (1789–1797) yang pertama. Sebagai politikus, ia dikenang sebagai Bapak Bangsa (Founding Father) Amerika Serikat.
John Adams menjadi salah satu pemimpin gerakan kemerdekaan untuk membebaskan Amerika dari Inggris.
Ia ikut menandatangani Proklamasi Kemerdekaan Amerika yang diumumkan pada 4 Juli 1776. Dalam perang kemerdekaan ia bertugas di Perancis dan negeri Belanda sebagai diplomat dan turut merundingkan perdamaian. Pada tahun 1788 sampai 1796, Ia menjadi Duta Amerika yang pertama untuk Inggris. Ia juga menjabat sebagai wakil presiden yang pertama dengan masa bakti 1789 sampai 1797.
Pada tahun 1764 ia menikah dengan Abigail Adams, dan dari pernikahannya ini ia memiliki 5 anak.
Pada tahun 1796 John Adams memenangkan pemilihan presiden yang kedua dan mengalahkan Thomas Jefferson, yang sebenarnya enggan dicalonkan menjadi presiden. Thomas Jefferson kemudian menjadi wakil presiden untuk John Adams. Pada saat ia menjabat sebagai presiden, perang antara Perancis dan Inggris menimbulkan banyak kesulitan bagi Amerika Serikat di lautan internasional, karena hal ini, banyak oranAmerika menginginkan perang. Tetapi Presiden John Adams tidak ingin menyatakan perang terhadap Perancis. Namun ia memerintahkan agar Angkatan Laut Amerika bersiap siap dalam keadaan tempur.
Mula mula perkapalan Amerika tidak berdaya menghadapi kapal-kapal Perancis yang menyerang, tetapi pada tahun 1800 kapal -kapal niaga yang dipersenjatai dan kapal-kapal perang Amerika berhasil menjamin keamanan jalan-jalan laut. Ketika John Adams mendengar bahwa Prancis juga tidak ingin berperang, ia mengirim sebuah misi perdamaian ke Prancis untuk mengakhiri perang setengah resmi itu.
Misi perdamaian ini menimbulkan kemarahan di dalam partainya. Karena sebelumnya misi perdamaian ini pernah dikirim sebelumnya sebayak 3 kali, dan setiap kali pula misi perdamaian ditolak oleh Perancis. Rakyat Amerika tidak habis pikir, mengapa misi perdamaian harus dikirim kembali dalam keadaan Amerika diatas angin.
Kala itu Amerika memiliki Partai Republik dan Partai Federalis. Kemarahan di dalam partai federalis memecah partai tersebut menjadi dua bagian, dan akibat perpecahan besar dalam partainya, Presiden John Adams kalah dalam pemilihan presiden berikutnya.
Presiden John Adams adalah presiden pertama yang mendiami Gedung Putih.
Pada saat ditinggali oleh John Adams, Gedung Putih belum selesai dibangun. Di hari kedua ia mendiami Gedung Putih yang lembab dan berantakan, ia menulis surat pada istrinya yang berbunyi,
Saya berdoa kepada Tuhan agar melimpahkan karunianya kepada Gedung ini dan semua orang yang akan menempatinya.
Semoga hanya orang-orang yang jujur dan bijaksanalah yang akan memerintah di gedung ini.
Presiden Franklin Roosevelt kemudian mengukirkan kata-kata itu diatas tempat perapian kamar makan kenegaraan Gedung Putih. John Adams meninggalkan Gedung Putih pada tahun 1801. Ia menyaksikan putranya John Quincy Adams, dilantik menjadi Presiden Amerika yang ke enam pada tahun 1824.
John Adams meninggal dunia pada 4 Juli 1826

No comments:

Post a Comment