Monday, May 24, 2010

gejhe

ya ampun uda lama bgt gg perna nulis blog
malahan uda lpa klo ak pnya blog,,wkwkwkwkwk
mau nulis apa lagi yy ??
mlah bngung
gg usa nulis dlu dh
bsg aj nulisny klo ad pngalaman tak trlupakan
uda ah,,skian dr saya
bubye ;)

Friday, May 21, 2010

saya mengidam nonton film ini

GUE NGIDAM , BUKAAAAN NGIDAM BUAH KEDONDONG BUKAN JUGA NGIDAM JENGKOL APALAGI PETE BUKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN NGIDAM YANG GUE LAKUKAN BUKAN KARENA GUE HAMIL BUKAAAAAAAAN.TAPI NGIDAM GUE ELITE GUE PENGEN NONTON 2 FILM INI DAN BELOM KESAMPEAN HUHUHU GAK ADA WAKTU (padahal gak punya duit) HAHAHA

APA AJA INI DIA:





HUA YANG PALING BANGKE TAU GAK APA KAKA GUE UDAH NONTON CUUUY MENYEBALKAN YAA BUKANNYA NGAJAK GUE SIALAN KAN HEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEM

YANG BACA BLOG INI HARUS TRAKTIR GUE NONTON PILEM ITU HAHAHAHA

~ MR.STARK AND MR.SHERK

Je m'ennuie de mes anciens

gue pengen ngepost pake bahasa perancis ah haha..

Je m'ennuie de mon ex, les initiales K. c'est mon ex va avec mon aîné. il a été mon premier amour * Bon peut-être ce qui est très excessif. mais il ne m'a jamais dit si j'étais son premier amour. haha je ne sais pas ce qu'elle est vraiment pas. si vrai que je ne l'oublierai jamais. faire mon ex, tu me manques, je vous souhaite vraiment tu sais

VINGT ET UN

entertainmet time of naturally indonesia culture

I WANT TO SHOW SOMETHING

ini pensi nya cx one YOU MUST WATCH THIS SHOW BECAUSE IT SO AWESOME tanggal 22 mei yaaa jam 09-30 - till you drop hahaha gak lah till 6 sore hahaha OK

Wednesday, May 12, 2010

antara kecoa,gulai,dan kakak saya

ini kejadiannya beberapa hari yang lalu,
jadi gini kaka gue lagi makan kan pake nasi dan gulai,nah gue lagi online tuh.terus pas gue selesai online tiba tiba kaka gue teriak teriak gak jelas gitu,gue ngelirik ke kaka gue.gue lihat,dikirain gue kaka gue kesetrum ato ketusuk garpu ato gulainya itu makan kakak gue -> sedikit bodoh

ternyata bukan kaka gue itu,
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA ADA KECOOOOOOOOOOOOAAAAAAAAAAAAAAAA DIBALIK DAGINGNYA AAAAAAAAAAAAAAA HUHUHUHU AAAAAAAAAAAAAA"kombinasi yang menarik antara nangis dan teriak

jadi kaka gue lagi makan dengan gulai ++ kecoa mati jijik abis gak sih.
kata kaka gue: "aaaaa tadi gue ngeliat dibalik daging ada item item dikirain gue daun gataunya kecoa mati iiiiiiiiiiiiiiiihhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa huhuhuhu"sekarang kombinasi yang menarik antara teriak,ngomong,dan nangis(gue bingung kenapa cewe bisa melakukan ketiga macam sifat itu kalo lagi patah hati ato apalah)

terus kata kaka gue lagi "untung gak gue makan huhuhuhuhu"iya untung banget lu mbak coba kalo lu makan udah deh lo bakal ngerasain enaknya kecoa gulai -> iyuh

gue ama bokap gue bukannya nolongin ato apalah eh malah ketawa haha sungguh contoh adik dan bapak yang baik yaa hahaha

gue sedikit iri loh ama kakak gue abis dia udah punya pengalaman sih makan gulai ditemani kecoa gue kan juga pengen kayak gitu malah kalo perlu ditemeni ulet -->amit amit jabang bayi


Saturday, May 8, 2010

lego chair

eh gue waktu itu kan baca kaskus yang dikasih jelvi,eh gue ngeliat gambar ini

sumpah naksir gue ama ini kursi,berniat ada yang mau beliin gak?

hunting print screen MSN

eh gue lagi ketagihan msn nih gatau kenapa lagi demen msn aja,dulu kan gue demenya YM eh sekarang lagi demen MSN.nah gue waktu itu coba nge print screen msnan gue hehe.tapi ngeprin screen nya gak biasa loh,mau liat?cekidot,



haha ini apabanget deh,cewe nya itu keluar dari lobang abis gitu baru teriak sumpah gaje abis haha.tapi gue ngakak liat gambar ini haha
















ahaha seorang anjing hitam,memakai baju pink,sambil.god,betapa lucunya dia hahaha

















whoaaa its my favorite pict,look the lips its so awesome.betapa tebalnya hahaha

















lalat aku kan melahap mu HAAP!!



















kalo yang ini gue lagi panik nungguin hasil ne,eh si malinda ribet masalah kostum haha

















kalo ini hasil PS nya dinda,but look mukanya itu ngenes abis.es krim jatoh aja udah nangis.giman akalo gak lulus??jejeritan gue rasa haha












so,thats it.my hunting pfoto in msn.gimana??bagus kan..kecuali sih yang bibir itu yaa tolong tebel banget hahaa..



SALAM BIBIR MERAH MEMBABI BUTA HAHA

genosse i miss you very much

saya kangen genosse,
foto ini yang bikin saya kangen,


i want to cry to see this photo,okey maybe me so LEBAY but its true.i am so miss they genosse..

LULUS

hey blogger..gue udah lama nih gak posting

haha soalnya kemaren gue hibernasi -->tidur selama musim dingin bedanya gue tidur selama musim duren haha.sekarang gue posting lagi haha.



oh iya nyadar gak sih waktu itu cepet banget,perasaan baru kemaren gue kelas 9,ketemu pelajaran susah di kelas 9,ketemu guru guru rese(tapi ternyata baik) di kelas 9,dan betapa banyaknya tugas tugas.



dan sekarang gue udah PENGUMUMAN CUUY gila kan cepet banget.

dan alhamdulillah gue LULUS sumpah seneng banget,setelah melewati UN yang lumayan ribet,ULPRAK yang menyenangkan,dan UAS yang ssg (susah-susah gampang.haha



nem gue juga yaa lumayan lah 31.95 itu nanggung banget 32 ya allah nyesek abis gak sih huaaaaa :( but its ok,i am proud of my self heeheh.



mau liat rincian nilainya,







jelek kan nilai gue???huhu emang nih tapi gapapa kok gue cukup bangga hehe



gue masih gak nyangka aja bisa lulus secepat itu,bentar lagi pisah ama 111 tapi gue ga mau gue tetep sayang ama itu sekolah..huhuu

tapi emang udah harus pisah huhuhu..



#SMPN111 <3

Thursday, May 6, 2010

PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN CIRI SASTRA ANAK

PENGERTIAN, HAKIKAT, DAN CIRI SASTRA ANAK

by Alfian Rokhmansyah on Des.11, 2009, under Tak Berkategori


A. Hakikat Sastra Anak

Sastra mengandung eksplorasi mengenai kebenaran kemanusiaan. Sastra juga menawarkan berbagai bentuk kisah yang merangsang pembaca untuk berbuat sesuatu. Apalagi pembacanya adalah anak-anak yang fantasinya baru berkembang dan menerima segala macam cerita terlepas dari cerita itu masuk akal atau tidak. Sebagai karya sastra tentulah berusaha menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan, mempertahankan, serta menyebarluaskannya termasuk kepada anak-anak.

Sesuai dengan sasaran pembacanya, sastra anak dituntut untuk dikemas dalam bentuk yang berbeda dari sastra orang dewasa hingga dapat diterima anak dan dipahami mereka dengan baik. Sastra anak merupakan pembayangan atau pelukisan kehidupan anak yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Sastra anak merupakan sastra yang ditujukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra tentang anak bisa saja isinya tidak sesuai untuk anak-anak, tetapi sastra untuk anak sudah tentu sengaja dan disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya. (Puryanto, 2008: 2)

Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan emosinya. (Wahidin, 2009)

Menurut Hunt (dalam Witakania, 2008: 8) mendefinisikan sastra anak sebagai buku bacaan yang dibaca oleh, yang secara khusus cocok untuk, dan yang secara khusus pula memuaskan sekelompok anggota yang kini disebut anak. Jadi sastra anak adalah buku bacaan yang sengaja ditulis untuk dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak, sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak, sehingga dapat memuaskan mereka.

Tarigan (1995: 5) mengakatakan bahwa buku anak-anak adalah buku yang menempatkan mata anak-anak sebagai pengamat utama, mata anak-anak sebagai fokusnya. Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak.

Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak. Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan bukan milik orang dewasa. Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan. (Wahidin, 2009)

Perkembangan anak akan berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila disugui bahan bacaan yang sesuai pula. Sastra yang akan dikonsumsikan bagi anak harus mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus dan tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada di sekitar mereka atau ada di dunia mereka, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang yang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak. (Puryanto, 2008: 2)

Sarumpaet (dalam Puryanto, 2008: 3) mengatakan persoalan-persoalan yang menyangkut masalah seks, cinta yang erotis, kebencian, kekerasan dan prasangka, serta masalah hidup mati tidak didapati sebagai tema dalam bacaan anak. Begitu pula pembicaraan mengenai perceraian, penggunaan obat terlarang, ataupun perkosaan merupakan hal yang dihindari dalam bacaan anak. Artinya, tema-tema yang disebut tidaklah perlu dikonsumsi oleh anak. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, tema-tema bacaan anak pun berkembang dan semakin bervariasi. Jenis-jenis bacaan anak misalnya, pada sepuluh tahun yang lalu sangat sedikit atau bahkan tidak ada, sangat mungkin telah hadir sebagai bacaan yang populer tahun-tahun belakangan ini.

Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu: (1) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati, (2) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia, dan (3) sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri. (Wahidin, 2008)

Ditinjau dari sasaran pembacanya, sastra anak dapat dibedakan antara sastra anak untuk sasaran pembaca kelas awal, menengah, dan kelas akhir atau kelas tinggi. Sastra anak secara umum meliputi (1) buku bergambar, (2) cerita rakyat, baik berupa cerita binatang, dongeng, legenda, maupun mite, (3) fiksi sejarah, (4) fiksi realistik, (5) fiksi ilmiah, (6) cerita fantasi, dan (7) biografi. Selain berupa cerita, sastra anak juga berupa puisi yang lebih banyak menggambarkan keindahan paduan bunyi kebahasaan, pilihan kata dan ungkapan, sementara isinya berupa ungkapan perasaan, gagasan, penggambaran obyek ataupun peristiwa yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. (Saryono dalam Puryanto, 2008: 3)

B. Ciri Sastra Anak

Menurut Puryanto (2008: 7) secara garis besar, ciri dan syarat sastra anak adalah:

1. Cerita anak mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus dan tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada di sekitar atau ada di dunia anak, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang yang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak.

2. Puisi anak mengandung tema yang menyentuh, ritme yang meriangkan anak, tidak terlalu panjang, ada rima dan bunyi yang serasi dan indah, serta isinya bisa menambah wawasan pikiran anak.

Buku anak-anak biasanya mencerminkan masalah-masalah masa kini. Hal-hal yang dibaca oleh anak-anak dalam koran, yang ditontonnya dilayar televisi dan di bioskop, cenderung pada masalah-masalah masa kini. Bahkan yang dialaminya di rumah pun adalah situasi masa kini. (Tarigan, 1995: 5)

Hakikat Sastra Anak

Disekolah Dasar, Pembelajaran Sastra dimaksudkan Untuk meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasikan karya sastra. Menurut Huck (1987 : 630-623) bahwa pembelajaran sastra di SD harus memberi pengalaman pada siswa yang akan berkontribusi pada 4 tujuan, yakni :

1.

Pencarian kesenangan Pada buku
2.

Menginterprestasikan bacaan sastra
3.

Mengembangkan kesadaran bersastra
4.

Mengembangkan apresiasi

Pembelajaran sastra di SD adalah Pembelajaran sastra anak. Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun. Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak. Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan bukan milik orang dewasa. Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan.

Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu :

(1) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati,

(2) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia,

(3) sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri.

Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan emosinya.

Kegiatan Belajar 2
Apresiasi Sastra Anak

1.

Apresiasi berarti :

(a) kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya;

(b) penilaian (penghargaan) terhadap sesuatu; dan

(c) kenaikan nilai barang karena harga pasarnya naik atau permintaan akan barang itu bertambah.

Sehubungan dengan materi pembelajaran sastra anak ini, pengertian apresiasi yang kita maksudkan di sini adalah pengertian pertama dan kedua, yaitu (a) kesadaran kita terhadap nilai-nilai seni dan budaya (sastra anak), dan (b) penilaian atau penghargaan kita terhadap sesuatu (sastra anak).

1.

Ada tiga batasan apresiasi sastra anak, yaitu

(a) Apresiasi sastra anak adalah penghargaan (terhadap karya sastra anak) yang didasarkan pada pemahaman;

(b) Apresiasi sastra anak adalah penghargaan atas karya sastra anak sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra anak; dan

(c) Apresiasi sastra anak adalah kegiatan menggauli cipta sastra anak dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra anak.

1.

Dalam melaksanakan apresiasi sastra anak itu kita dapat melakukan beberapa kegiatan, antara lain :

(a) kegiatan apresiasi langsung, yaitu membaca sastra anak, mendengar sastra anak ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan menonton pertunjukan sastra anak dipentaskan;

(b) kegiatan apresiasi tidak langsung, yaitu mempelajari teiri sastra, mempelajari kritik dan esai sastra, dan mempelajari sejarah sastra;

(c) pendokumentasian sastra anak, dan

(d) melatih kegiatan kreatif mencipta sastra atau rekreatif dengan mengungkapkan kembali karya sastra yang dibaca, didengar atau ditontonnya.

1.

Ada tiga tingkatan atau langkah dalam apresiasi sastra anak, yaitu :

(a) seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam cipta sastra anak, ia terlibat secara emosional, intelektual, dan imajinatif;

(b) setelah mengalami hal seperti itu, kemudian daya intelektual seseorang itu bekerja lebih giat menjelajahi medan makna karya sastra yang diapresiasinya; dan

(c) seseorang itu menyadari hubungan sastra dengan dunia di luarnya sehingga pemahaman dan penikmatannya dapat dilakukan lebih luas dan mendalam.

1.

Setidaknya terdapat lima manfaat bagi kehidupan ketika mengapresiasi sastra anak, yaitu

(a) manfaat estetis,

(b) manfaat pendidikan,

(c) manfaat kepekaan batin atau sosial,

(d) manfaat menambah wawasan, dan

(e) manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian.

Kegiatan Belajar 3
Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak

1.

Pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar meliputi tiga tahapan yang harus dilalui seorang guru, yaitu :

(a) persiapan pembelajaran,

(b) pelaksanaan pembelajaran, dan

(c) evaluasi pembelajaran.

1.

Tahap persiapan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar bagi seorang guru dapat menyangkut dengan dirinya, yaitu

(a) persiapan fisik, dan

(b) persiapan mental.

Fisik seorang guru harus sehat jasmaninya, tidak sakit-sakitan. Mentalnya pun harus sehat jiwanya, tidak sakit ingatan.

Sementara itu, hal-hal teknis yang perlu dipersiapkan adalah:

(a) memilih bahan ajar,

(b) menentukan metode pembelajaran, dan

(c) menuliskan persiapan mengajar harian.

1.

Bahan ajar harus sesuai dengan anak didik sehingga pertimbangan usia anak didik menjadi pilihan utama. Keberagaman tema, keberagaman pengarang, dan bobot atau mutu karya sastra yang akan dijadikan bahan ajar juga menjadi pertimbangan yang matang. Menentukan metode harus disesuaikan dengan kemampuan guru dan kebutuhan serta kesesuaian dengan keadaan siswa. Menuliskan persiapan mengajar harian merupakan salah satu bentuk keprofesionalan seorang guru. Penulisan PMH itu juga menunjukkan bahwa guru siap secara lahir batin hendak menyampaikan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar.
2.

Pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra anak di sekolah dasar dapat dimulai dari kegiatan pra-KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) hingga KBM di kelas. Kegiatan pra-KBM dapat dilakukan dengan memberi salinan atau kopi teks sastra, diberi tugas membaca, menghafalkan, meringkas atau mencatat dan menemukan arti kata-kata sukar yang terdapat dalam teks sastra. KBM di kelas dapat dilakukan dengan memberi tugas membaca sajak, membaca cerita, berdeklamasi atau mendongeng di depan kelas, Setelah itu baru diadakan tanya jawab, menuliskan pendapat, dan berdiskusi bersama merumuskan isi, tema, dan amanat.
3.

Evaluasi pembelajaran apresiasi sastra itu hendaknya mengandung tiga komponen dasar evaluasi, yaitu :

(a) kognisi,

(b) afeksi, dan

(c) keterampilan.

Pada umumnya dikenal dua bentuk penilaian, yaitu :

(a) penilaian prosedur, yang meliputi penilaian proses belajar dan penilaian hasil belajar, dan

(b) instrumen atau alat penilaian, yang meliputi tanya jawab, penugasan, esai tes dan pilihan ganda.